Minggu, 13 Februari 2011

PENULISAN ARTIKEL ILMIAH

artikel ilmiah, kini telah menjadi konsumsi publik yang benar-benar sadar akan pentingya bukti tertulis, sekaligus referensi yang dapat dipertanggungjawabkan dalam penggunaannya. Bila anda ingin tahu lebih dalam karakteristik dan cara penulisannya maka,,,


PENULISAN ARTIKEL ILMIAH


KOMPETENSI
Setelah mempelajari materi diklat ini anda diharapkan mampu:
1. Memahami ciri dan jenis-jenis artikel ilmiah
2. Mendeskripsikan anatomi artikel hasil penelitian
3. Mendeskripsikan anatomi artikel konseptual
4. Menyusun artikel hasil penelitian dan artikel konseptual

DESKRIPSI
Makalah ini memaparkan anatomi artikel ilmiah yang dibedakan berdasarkan jenis isinya, yaitu artikel hasil penelitian dan artikel konseptual. Paparan substansi setiap jenis artikel didasarkan atas urutan bagian anatominya, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Setelah itu dipaparkan secara lebih rinci komponen-komponen yang terdapat dalam setiap bagian. Dari seluruh bagian, maka bagian inti diuraikan dengan porsi yang lebih banyak karena merupakan esensi dari setiap artikel ilmiah. Penulisan artikel ini dilakukan oleh peneliti/penulis sebagai tindak lanjut dari kegiatan ilmiah berupa penelitian dan atau kajian referensi sebagai alat untuk menyebarluaskan hasil karya ilmiah kepada sasaran yang lebih banyak dan luas.









I. PENDAHULUAN

Pengertian dan Ciri-ciri Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah adalah suatu karya ilmiah yang ditulis untuk dimuat dalam jurnal/majalah ilmiah dengan tata cara penulisan yang mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan. Artikel ilmiah dapat diangkat dari hasil penelitian lapangan/laboratorium, hasil pemikiran dan kajian pustaka, atau hasil pengembangan proyek. Sumber bahan untuk menulis artikel ilmiah dapat berupa laporan hasil penelitian, kumpulan makalah, buku dan diktat/bahan ajar, serta laporan kegiatan pengembangan proyek.
Publikasi artikel ilmiah dalam bentuk jurnal ilmiah dimaksudkan untuk mengkomunikasikan gagasan atau temuan yang penting untuk diketahui oleh pembaca. Umumnya gagasan yang ditulis dalam bentuk artikel adalah gagasan atau temuan baru yang memiliki orisinalitas dan memiliki sumbangan tinggi terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dari penemunya. Jika gagasan yang ditulis sudah umum, biasanya penulis menuangkannya dalam bentuk buku atau diktat.
Untuk keperluan komunikasi gagasan atau temuan orisinal, setiap artikel ilmiah memuat dua hal pokok, yaitu diskusi dan referensi. Diskusi maksudnya mempertemukan gagasan penulis dengan gagasan penulis/pakar lain. Dalam paparan diskusi, diuraikan posisi gagasan penulis dan gagasan penulis/pakar lain dengan cara menunjukkan perbedaan dan persamaannya, serta kemajuan yang diperoleh penulis. Gagasan dan temuan penulis lain dicatat dalam bentuk sistem perujukan (referensi). Penulisan perujukan ini juga dimaksudkan untuk memenuhi standar etis dari tulisan/karya tulis ilmiah dan menghindari adanya duplikasi atau plagiasi.
Bentuk artikel ilmiah dibedakan dalam tiga segi, yaitu bahan, sistematika, dan teknik penulisan. Bahan yang ditulis untuk artikel ilmiah adalah hal-hal yang sangat penting saja, misalnya dalam artikel hasil penelitian, yang ditulis berisi pendahuluan, metode, temuan, dan pembahasan. Sistematika penulisan artikel ilmiah ditulis dengan mengikuti format esei dalam bentuk bagian dan subbagian, dan tidak ditulis dalam bentuk bab dan subbab atau enumeratif. Teknik penulisan artikel ilmiah mengikuti pola dan norma ”universal” yang menandai suatu karya tulis ilmiah, dan mengikuti gaya ”selingkung” yang ditentukan oleh penerbit jurnal.
Norma ”universal” mengatur kaidah-kaidah penulisan ilmiah yang diharapkan diikuti oleh para penulis sebagaimana sikap ilmiah oleh para ilmuwan pada umumnya. Sementara, norma ”selingkung” suatu jurnal pada umumnya dipertahankan konsistensinya sebagai penciri dan kriteria kualitas teknik dan penampilan jurnal yang bersangkutan. Norma selingkung yang dianut suatu jurnal mungkin berbeda antara satu dengan yang lain, tetapi biasanya semua masih mengikuti pedoman yang berlaku secara umum.



Jenis-jenis Artikel Ilmiah
Dari segi sistematika penulisan dan isinya, artikel ilmiah umumnya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu (1) artikel hasil penelitian, dan (2) artikel konseptual (ada juga yang menyebut artikel hasil pemikiran).
Artikel hasil penelitian adalah artikel ilmiah yang ditulis dari hasil suatu kegiatan penelitian. Hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk artikel untuk kemudian diterbitkan dalam jurnal ilmiah memiliki kelebihan dibandingkan dengan yang ditulis dalam bentuk laporan teknis resmi. Laporan teknis resmi suatu penelitian umumnya berisi hal-hal yang menyeluruh dan lengkap sehingga naskahnya cenderung tebal dan direproduksi dalam jumlah yang sangat terbatas. Akibatnya hanya kalangan terbatas saja yang dapat membacanya. Sebaliknya, hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk artikel biasanya dituntut untuk berisi hal-hal yang penting saja, karena setiap kali penerbitan sebuah jurnal hanya bisa memuat beberapa artikel, sehingga ruang yang tersedia untuk sebuah artikel sangat terbatas. Namun, jurnal ilmiah yang diterbitkan akan dibaca oleh banyak orang, antara lain akademisi, para profesional, dan mahasiswa. Bahkan jurnal yang terakreditasi atau bertaraf internasional dan disebarluaskan melalui website internet, dapat dibaca dan diakses oleh semua visitor di seluruh dunia. Singkatnya, hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk artikel jurnal akan memberikan dampak akademik yang lebih cepat dan luas daripada laporan teknis resmi.
Penulisan artikel hasil penelitian dalam suatu jurnal dapat dilakukan dengan tiga cara. Pertama, artikel hasil penelitian ditulis setelah penulisan laporan teknis penelitian diselesaikan. Cara penulisan ini yang sementara dilakukan oleh sebagian besar penulis artikel. Kedua, artikel hasil penelitian ditulis setelah segala aktivitas penelitian diselesaikan, tetapi penulisan laporan teknisnya belum terselesaikan (masih dalam proses). Ketiga, artikel hasil penelitian ditulis setelah kegiatan penelitian diselesaikan—dan memang tidak akan dilakukan penulisan laporan teknisnya. Jenis ini saat ini masih jarang dilakukan oleh penulis artikel. Padahal dalam mengantisipasi proses percepatan diseminasi temuan kepada masyarakat sasaran yang relevan menjadi sangat penting. Begitu juga bila dikaitkan dengan upaya perlindungan hak cipta.
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam penulisan artikel hasil penelitian antara lain:
1) esensi dari substansi isi yang lebih diprioritaskan (dalam hal ini pendahuluan, metode, dan hasil penelitian)
2) tata tampilan artikel, baik yang terkait dengan norma selingkung maupun norma universal yang ditetapkan oleh dewan penyunting jurnal yang bersangkutan
3) proporsi antarbagian artikel dan halaman maksimal yang diperbolehkan, dan
4) rambu-rambu anatomi artikel yang ditetapkan oleh dewan penyunting.

Dalam penulisan artikel hasil penelitian, ketiga hal di atas saling mengkait (butir 1-3 akan terintegrasi dalam butir 4). Bentuk integrasi tersebut difasilitasi oleh tatatulis tertentu, yang perwujudannya dalam bentuk artikel hasil penelitian yang dimuat dalam suatu jurnal yaitu, judul, nama penulis, abstrak dan kata kunci, bagian pendahuluan, metode, hasil, pembahasan, simpulan dan saran, dan daftar rujukan.
Artikel nonpenelitian atau konseptual adalah artikel ilmiah yang ditulis dari hasil pemikiran atas suatu permasalahan. Dalam upaya untuk menghasilkan artikel jenis ini, penulis terlebih dahulu mengkaji sumber-sumber yang relevan dengan permasalahannya, baik yang sejalan maupun yang bertentangan dengan apa yang dipikirkannya. Sumber-sumber yang dianjurkan untuk dirujuk dalam rangka menghasilkan suatu pemikiran adalah juga artikel-artikel hasil pemikiran yang relevan, hasil-hasil penelitian terdahulu, di samping teori-teori yang dapat digali dari buku-buku teks.
Bagian paling vital dari artikel konseptual adalah pendapat atau pendirian penulis tentang hal yang dibahas. Pendirian penulis dikembangkan dari analisis terhadap pikiran-pikiran orang lain mengenai masalah yang sama yang telah dipublikasikan sebelumnya, dan pikiran baru penulis tentang hal yang dikaji, jika memang ada. Jadi, artikel konseptual bukan sekedar kolase atau tempelan cuplikan dari sejumlah artikel, apalagi pemindahan tulisan dari sejumlah sumber, tetapi lebih menekankan hasil pemikiran analitis dan kritis penulisnya.
Mengacu hal di atas, representasi terbitan suatu jurnal ilmiah dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu ;
(1) hanya memuat artikel hasil penelitian,
(2) memuat artikel hasil penelitian dan artikel konseptual (ini sebagian besar), dan
(3) memuat artikel hasil penelitian dan artikel konseptual, ditambah dengan isi lain, misalnya resensi buku dan obituari. Contoh jurnal ilmiah yang hanya memuat artikel hasil penelitian adalah “Jurnal Penelitian Kependidikan” terbitan Lembaga Penelitian Universitas Negeri Malang. Contoh jurnal ilmiah yang memuat artikel hasil penelitian dan artikel konseptual adalah ”Jurnal Ilmu Pendidikan” terbitan LPTK dan ISPI.

II. ANATOMI ARTIKEL ILMIAH
Setiap artikel ilmiah, baik hasil penelitian maupun konseptual umumnya terdiri atas tiga bagian, yaitu
(1) bagian awal,
(2) bagian inti, dan
(3) bagian akhir.

Bagian awal artikel mencakup: (1) judul, (2) nama dan identitas penulis, dan ( 3) abstrak dan kata kunci. Bagian inti artikel mencakup tiga subbagian, yaitu (1) bagian pendahuluan, (2) bagian isi, dan (3) bagian penutup. Bagian akhir artikel berupa daftar rujukan.
Pembeda utama antara artikel hasil penelitian dan artikel konseptual terutama terletak pada masing-masing bagian dari anatomi artikel ilmiah. Pertama, pada bagian awal artikel, isi abstrak untuk artikel hasil penelitian lebih ditekankan pada masalah, metode dan hasil, sedangkan pada artikel konseptual lebih ditekankan pada hal-hal penting tentang gagasan yang dikembangkan dalam artikel. Kedua, pada bagian inti dari artikel hasil penelitian terdapat subbagian metode, hasil dan pembahasan, sedangkan pada artikel konseptual tidak ada subbagian ini, tetapi subbagian yang ditulis berdasarkan kajiannya. Ketiga, pada bagian penutup, artikel hasil penelitian berisi simpulan dan atau saran (bila dipandang sangat perlu), sedangkan pada artikel konseptual berisi ringkasan analisis atau simpulan berbentuk sintesis.
Penulisan dan isi dari masing-masing bagian, selanjutnya diuraikan berdasarkan jenis artikelnya, yaitu (1) artikel hasil penelitian, dan (2) artikel konseptual.


Artikel Hasil Penelitian
1. Bagian Awal
Bagian awal suatu artikel hasil penelitian mencakup tiga hal, yaitu (1) judul, (2) nama dan identitas penulis, dan (3) abstrak dan kata kunci
Judul Artikel. Judul merupakan satu-satunya bagian artikel yang akan pertama kali dibaca orang. Untuk itu, judul diharapkan dapat dengan cepat memberikan gambaran mengenai isi artikel. Dalam penulisan judul artikel diharapkan tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek. Bila tampilan judul artikel terlalu panjang, maka dapat dipisahkan dengan anak judul agar dapat dipahami secara cepat. Di samping itu penulisan judul artikel dipersyaratkan tidak mengandung singkatan atau akronim yang belum banyak dikenal pembacanya, mencerminkan variabel yang dibahas, dan memiliki daya tarik bagi pembaca.
Untuk artikel hasil penelitian, variabel-variabel penelitian dan hubungan antar-variabel serta informasi lain yang dianggap penting hendaknya terlihat dalam judul artikel. Walaupun demikian, harus dijaga agar judul artikel tidak menjadi terlalu panjang. Judul artikel umumnya terdiri atas 5 - 20 kata.
Contoh judul artikel hasil penelitian:
Tindak Pembelajaran yang Berkontribusi terhadap Peningkatan Kemampuan Interpersonal Siswa Sekolah Dasar (oleh Syahniar, Universitas Negeri Padang, dimuat dalam Jurnal Ilmu Pendidikan Jilid 15, Nomor 2, Juni 2008, hlm.128 -134).

Nama dan Identitas Penulis. Nama dan identitas penulis ditulis di bawah judul dan di bawah tulisan sebagai catatan kaki (footer). Untuk menghindari bias terhadap senioritas dan wibawa atau inferioritas penulis, nama penulis artikel ditulis tanpa disertai gelar akademik atau gelar profesional yang lain. Jika dikehendaki gelar kebangsawanan atau keagamaan boleh disertakan. Identitas singkat tentang tentang penulis, misalnya profesi dan nama lembaga tempat penulis bekerja serta alamat korespondensi dapat ditulis sebagai catatan kaki di halaman pertama. Jika penulis lebih dari dua orang, hanya nama penulis utama yang dicantumkan disertai tambahan dkk. (dan kawan-kawan). Nama penulis lain beserta identitasnya ditulis dalam catatan kaki atau di dalam catatan akhir jika tempat catatan kaki tidak mencukupi.
Contoh catatan kaki:
Syahniar adalah Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Padang, Kampus UNP, Air Tawar, Padang, e-mail: syah_niar@yahoo.com

Abstrak dan Kata Kunci. Abstrak dalam artikel hasil penelitian berisi uraian singkat mengenai esensi penelitian, yaitu masalah dan tujuan penelitian, metode yang digunakan, dan hasil penelitian. Tekanan utama diberikan kepada hasil penelitian. Teknik penulisanya memperhatikan esensi penelitian, dengan panjang tulisan 50—75 kata, yang ditulis dalam spasi tunggal dalam satu paragraf. Untuk menggambarkan ranah masalah yang diteliti, pada bagian akhir dari abstrak disertai kata kunci (3-5 kata). Pada jurnal ilmiah yang terakreditasi, umumnya abstrak ditulis dalam bahasa Inggris. Hal ini dimaksudkan agar dapat dibaca/dipahami oleh masyarakat internasional.

Contoh tampilan abstrak jurnal ilmiah hasil penelitian:
Abstract: The aim of this study was to assess the readiness of elementary school teachers in mathematics teaching, from the point of view of the teachers’ mastery of the subject. Forty two elementary school teachers from Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang were given a test in mathematics which was devided into two parts, arithmatics and geometry. A minimum mastery score of 65 was set for those who would be classified as in adequate readiness as mathematics teachers. Those who obtained scores of less than 65 were classified as not in adequate readiness in teaching. The results of the study indicated that 78.8% of the teachers obtained scores of more than 65 in geometry. Sixty-nine point five percents of the teachers got more than 65 in arithmetics, and 69.5% gained scores of more than 65 in both geometry and arithmatics.
Key words: mathematic teaching, teaching readiness, subject mastery ( Sumber: Ibnu, 2002).

2. Bagian Inti
Bagian inti dari artikel hasil penelitian mencakup:
(1) bagian pendahuluan,
(2) bagian isi, yang terdiri atas tiga subbagian, yaitu metode, hasil, dan pembahasan, dan
(3) bagian penutup yang berupa simpulan dan saran.

Ketiga bagian inti ini umumnya ditulis dengan mengikuti urutan subbagian: pendahuluan, metode, hasil, pembahasan, simpulan dan saran. Masing-masing subbagian diuraikan sebagai berikut.

Pendahuluan. Bagian ini terutama berisi paparan tentang permasalahan penelitian, wawasan, rencana penulis dalam kaitan dengan upaya pemecahan masalah, tujuan penelitian, dan rangkuman kajian teoretik yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Kadang-kadang juga memuat harapan akan hasil dan manfaat penelitian.
Penyajian bagian pendahuluan dilakukan dengan rambu–rambu penulisan antara lain:
(1) pendahuluan tidak harus diberi subjudul pendahuluan,
(2) landasan teori/kajian teoretik diintegrasikan dalam pendahuluan,
(3) pemisahan antara subbagian satu dengan subbagian lain dilakukan dengan pergantian paragraf,
(4) disajikan dalam bentuk naratif, dan (5) diakhiri dengan tujuan/masalah penelitian.
Hal lain yang penting diperhatikan dalam penulisan pendahuluan adalah proporsi panjang pendeknya tulisan dengan keseluruhan jumlah artikel, dan adanya integrasi antara pendahuluan dan kajian pustaka (yang dalam laporan teknis penelitian dipaparkan secara terpisah). Tuntutan terakhir ini menganjurkan adanya penulisan ulang oleh penulis yang berupaya mensinergikan antara pendahuluan dan kajian pustaka dalam laporan teknis hasil penelitian.
Metode Penelitian. Bagian ini menampilkan secara ringkas bagaimana strategi pemecahan masalah melalui penelitian yang dilakukan. Isi utama bagian ini terdiri atas: rancangan atau desain penelitian, sasaran atau target penelitian (populasi dan sampel), teknik pengembangan instrumen dan pengumpulan data, dan teknik analisis data. Sub-subbagian di atas umumnya (dianjurkan) dikemas dalam format esei dan sedikit mungkin menggunakan format enumeratif.

Contoh bagian metode:
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif melalui rancangan eksperimen jenis pretest-posttest control group design. Subjek penelitian dipilih secara random dari seluruh siswa kelas 3 kemudian secara random pula ditempatkan ke dalam kelompok percobaan dan kelompok kontrol. Data diambil dengan menggunakan tes yang telah dikembangkan dan divalidasi oleh Lembaga Pengembangan Tes Nasional. Analisis data dilakukan dengan ....(Ibnu, 2002).

Hasil Penelitian. Bagian ini memuat hasil penelitian, tepatnya hasil analisis data. Hasil yang disajikan adalah hasil bersih. Proses untuk mendapatkan hasil tidak disajikan pada bagian ini, misalnya proses pengujian hipotesis dan penggunaan statistik. Penyampaian hasil penelitian dapat dibantu dengan penggunaan tabel dan grafik (atau bentuk/format komunikasi yang lain). Grafik dan tabel harus dibahas dalam tubuh artikel tetapi tidak dengan cara pembahasan yang rinci satu-persatu. Penyajian hasil yang cukup panjang dapat dibagi dalam beberapa subbagian.
Contoh bagian hasil penelitian:
Jumlah tulisan dari tiga suku ranah utama pendidikan sains yang dimuat di berbagai jurnal, dalam kurun waktu satu sampai empat tahun dapat disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1 Distribusi Jumlah Tulisan dari Tiga Suku Ranah Pendidikan Sains
yang Dimuat dalam Berbagai Jurnal antara Januari 2004-Juli 2007

Suku ranah 2004 2005 2006 2007 Jumlah

Konsep 7 7 13 5 32
Sci. Literacy 5 3 14 6 28
Teori & Pengaj. 2 12 1 5 20

Jumlah 3 suku ranah 80
Lain-lain 46

Tabel 1 menunjukkan bahwa frekuensi pemunculan artikel dari tiga suku ranah tersebut di atas jauh melebihi suku-suku ranah yang lain, yaitu 80:46. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa .... dst.

Pembahasan. Bagian ini merupakan bagian terpenting dari artikel hasil penelitian. Pada bagian ini, penulis melakukan empat hal utama, yaitu (1) menginterpretasikan temuan, (2) mengkonfirmasikan temuan dengan temuan atau teori yang sudah ada, (3) memberikan penjelasan kesesuaian atau ketidaksesuaian temuan dengan temuan/teori yang ada, dan (4) mendudukkan temuan ke dalam temuan atau teori yang sudah ada. Dalam mendudukkan temuan ini bisa berupa mendukung, memodifikasi, menolak teori yang ada, dan atau mengajukan teori yang bersifat baru sama sekali.
Contoh bagian pembahasan:
Dari temuan penelitian yang diuraikan dalam artikel ini dapat dilihat bahwa berbagai hal yang berkaitan dengan masalah kenakalan remaja yang selama ini diyakini kebenarannya menjadi goyah. Kebenaran dari berbagai hal tersebut ternyata tidak berlaku secara universal tetapi kondisional. Gejala-gejala kenakalan remaja tertentu hanya muncul apabila kondisi lingkungan sosial setempat mendukung akan terjadinya bentuk-bentuk kenakalan yang terkait. Hal ini sesuai dengan teori selective cases dari Lincoln (1987:13) yang menyatakan bahwa ….(Ibnu, 2002).

Simpulan dan Saran. Simpulan berisi ringkasan dari uraian mengenai hasil penelitian dan pembahasan. Dari kedua hal ini dikembangkan pokok-pokok pikiran (baru) yang merupakan esensi dari temuan penelitian. Penulisan simpulan mengacu pada butir-butir rumusan masalah yang dijawab dalam penelitian.
Saran berupa rekomendasi yang dikembangkan berdasarkan temuan penelitian. Saran dapat dibuat dengan mengacu kepada tindakan praktis, pengembangan teori baru, dan penelitian lanjutan. Rumusan saran atau rekomendasi dianjurkan agar dibuat berdasarkan butir-butir manfaat/ kegunanaan penelitian.

3. Bagian Akhir
Bagian akhir dari setiap artikel, baik artikel hasil penelitian maupun konseptual adalah daftar rujukan.
Daftar rujukan ditulis dengan memperhatikan ketentuan: (1) hanya memuat daftar bahan yang dirujuk dalam teks, (2) semua rujukan dalam tubuh artikel harus ditulis di dalam daftar rujukan, (3) tata tulis daftar rujukan mengikuti gaya selingkung jurnal yang bersangkutan, (4) daftar rujukan disajikan pada halaman terakhir artikel, dan bukan pada halaman baru, dan (5) daftar rujukan dapat memfasilitasi pembaca mencari sumber yang dirujuk oleh penulis.

Artikel Konseptual
1. Bagian Awal
Sebagaimana artikel hasil penelitian, bagian awal suatu artikel konseptual juga mencakup tiga hal, yaitu (1) judul, (2) nama dan identitas penulis, dan (3) abstrak dan kata kunci.
Judul. Judul artikel konseptual harus mencerminkan dengan tepat masalah yang dibahas. Pilihan kata harus tepat, mengandung unsur-unsur utama masalah dan jenisnya. Setelah disusun dalam bentuk judul harus memiliki daya tarik yang cukup kuat bagi pembaca. Judul dapat ditulis dalam bentuk kalimat berita atau kalimat tanya. Satu ciri penting dari judul artikel konseptual adalah sifatnya yang ”provokatif”, maksudnya menumbuhkan minat pembaca untuk membaca isi artikel. Hal ini penting karena artikel konseptual pada dasarnya untuk membuka wacana diskusi, argumentasi, analisis, dan sintesis pendapat-pendapat para ahli atau pemerhati bidang tertentu.
Dengan judul diharapkan dapat dengan cepat memberikan gambaran mengenai isi artikel. Dalam penulisan judul artikel konseptual sama dengan artikel hasil penelitian, yaitu tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek (5 – 20 kata). Jika terlalu panjang, maka dapat dipisahkan dengan anak judul. Di samping itu, juga tidak mengandung singkatan atau akronim yang belum banyak dikenal, serta mencerminkan konsep yang dibahas.

Contoh judul artikel konseptual:
Professional Development through Teaching Portfolio (oleh Sri Widayati, Universitas Negeri Malang, dimuat dalam Jurnal Ilmu Pendidikan Jilid 15, Nomor 2, Juni 2008, hlm.128 -134).

Nama dan Identitas Penulis. Teknik penulisan nama dan identitas penulis yang diuraikan pada artikel jenis hasil penelitian diberlakukan pula pada penulisan artikel konseptual, yaitu meliputi (1) nama, profesi, asal lembaganya, dan alamat korespondensi, (2) tanpa gelar akademik (kecuali gelar kebangsawanan), (3) pencantuman nama beserta identitas penulis pada catatan kaki di halaman pertama, dan (4) apabila penulis lebih dari dua orang, maka yang ditulis di bawah judul hanya penulis utama diikuti dengan dkk. di belakangnya, dan (5) nama-nama penulis yang lain ditempatkan pada catatan kaki atau catatan akhir.

Abstrak dan Kata Kunci. Pada artikel konseptual berisikan hal-hal yang esensi dari isi artikel, dan bukan berupa kata pengantar atau komentar penulis. Dengan abstrak ini diharapkan pembaca dapat mengetahui secara singkat tentang garis besar isi keseluruhan artikel. Dalam abstrak tidak boleh ada tabel, gambar, perujukan, kutipan, atau singkatan yang tidak mudah dikenali. Teknik penulisanya sama dengan artikel hasil penelitian, yaitu panjang tulisan 50—75 kata, yang ditulis dalam spasi tunggal dalam satu paragraf. Pada jurnal ilmiah yang terakreditasi, umumnya abstrak ditulis dalam bahasa Inggris. Hal ini dimaksudkan agar dapat dibaca/dipahami oleh masyarakat internasional.
Kata kunci diberikan pada akhir abstrak untuk menggambarkan istilah-istilah yang mewakili ide atau konsep dasar yang terkait dengan ranah permasalahan yang dibahas. Kata kunci berfungsi untuk memayar isi artikel dengan komputer atau sistem pencarian isi artikel dengan cepat. Untuk itu, maka penyajian kata kunci dalam artikel perlu memperhatikan (1) istilah/kata yang digunakan memang mewakili gagasan dalam ranah yang dibahas, (2) terdiri atas 3-5 kata yang dapat diambil dari judul, abstrak, tubuh artikel, dan tesaurus bidang ilmu terkait.

Contoh abstrak dan kata kunci artikel konseptual:

Abstract: instructional management is one strategy in variable of instructional. Instructional strategy comprises three components: management, delivery and organizing strategies, student’s progress reports, and motivation management and student’s learning control. The paradigm in instructional management described above is compatible with the contructivist approach to learning, in that aspects of the instructional management are also found in the principles for contructivist learning in the learning environment management can be ofered as prescriptive measures in instructional management.
Kata kunci: instructional management, contructivist theory, prescriptive measures.


Pendahuluan. Pendahuluan berfungsi untuk mengantarkan pembaca secara langsung ke inti pokok yang dibahas dalam artikel. Penulisan pendahuluan seyogyanya mengacu pada: (1) hal-hal yang dapat menarik pembaca, misalnya adanya kesenjangan atas suatu fenomena yang dijadikan pokok bahasan, (2) memberikan acuan (konteks) masalah yang dibahas, (3) menampilkan hal-hal yang belum jelas/belum tuntas dibahas sebelumnya, (4) menjelaskan kaitan antara hubungan fenomena yang dibahas, dan (5) diakhiri dengan rumusan masalah atau tujuan penulisan.

2. Bagian Inti
Bagian inti artikel memaparkan pembahasan atas suatu pokok masalah yang dibahas. Isi bagian ini sangat beragam dan tergantung pada pokok gagasan yang dibahas. Bagian inti ini merupakan jabaran pengembangan gagasan tingkat artikel (komponen pembentuk gagasan yang bersifat umum) ke pengembangan gagasan tingkat bagian artikel yang dituangkan ke dalam subbab artikel. Dari pengembangan gagasan ini dijabarkan lagi ke gagasan tingkat paragraf.
Prinsip pengembangan isi artikel ini dipilah menjadi dua, yaitu pengklasifikasian, dan pembagian. Prinsip pengklasifikasian adalah mengungkap serangkaian gagasan, memisah, dan mengkategorikan sesuai dengan karakteristiknya. Sedangkan prinsip pembagian adalah melakukan pembagian gagasan yang kompleks ke dalam komponen-komponen. Penerapan prinsip pengembangan gagasan ini tidak boleh melanggar kaidah kelengkapan, konsistensi, dan keruntutan.
Isi bagian inti dalam artikel konseptual diharapkan lebih merepresentasikan: (1) kupasan gagasan, analisis, argumentatif, komparasi, dan pendirian dan atau sikap penulis atas masalah yang dibahas; (2) kupasan gagasan disajikan secara analisis kritik dengan urutan yang logis; (3) menghindari sikap instruktif; dan (4) kupasan tidak terlalu panjang dan tidak enumeratif seperti diktat.

3. Bagian Penutup dan Daftar Rujukan
Bagian Penutup. Penutup artikel konseptual dapat berupa ringkasan gagasan analisis kritis atau simpulan. Penutup berupa ringkasan gagasan analisis kritis, apabila uraian dalam artikel belum sampai atau belum cukup untuk menarik simpulan atas pembahasan masalah yang dikemukakan. Hal ini dimungkinkan tahap simpulan akan dicapai setelah dua atau tiga sajian artikel berikutnya. Sedangkan penutup berupa simpulan, apabila pembahasan atas suatu masalah yang dikaji dipandang telah cukup untuk menarik simpulan. Pada simpulan ini ditegaskan pendirian penulis atas masalah yang dibahas pada bagian sebelumnya.
Contoh penutup atau simpulan artikel konseptual:
Konsep pemikiran tentang Demokrasi Ekonomi pada prinsipnya adalah khas Indonesia. Menurut M. Hatta, konsep Demokrasi Ekonomi berlandaskan pada tiga hal, yaitu: (a) etika sosial yang tersimpul dalam nilai-nilai Pancasila; (b) rasionalitas ekonomi yang diwujudkan dalam perencanaan ekonomi oleh negara; dan (c) organisasi ekonomi yang mendasarkan azas bersama/koperasi.

Daftar Rujukan. Daftar rujukan merupakan bagian tak terpisahkan dari suatu tulisan artikel, apakah pada penulisan artikel konseptual ataupun artikel penelitian. Oleh karena itu, keberadaannya menjadi penting dan ikut menentukan kualitas artikel yang ditulis seseorang. Secara umum penulisan daftar rujukan yang telah diuraikan pada artikel hasil penelitian dapat diberlakukan pada penulisan daftar rujukan pada penulisan artikel konseptual. Contoh daftar rujukan sebagaimana yang tertulis di bawah sebagai daftar rujukan yang digunakan dalam tulisan ini.

III. PENUTUP
Secara umum ada dua perbedaan antara penulisan artikel hasil penelitian dan artikel konseptual. Pertama, perbedaan terletak pada sifat substansi isi yang ditulis ke dalam artikel. Substansi isi yang ditulis pada artikel hasil penelitian berupa hasil pemikiran yang sudah ditemukan dari kegiatan penelitian, sedangkan substansi isi pada artikel konseptual berupa ide/gagasan penulis yang bersifat hasil analisis kritis terhadap suatu fenomena (masalah) yang dikaji.
Kedua, perbedaan pada aspek anatomi kedua jenis artikel tersebut, yaitu (1) anatomi artikel hasil penelitian ada subbagian metode, hasil, sedangkan pada artikel konseptual tidak ada subbagian metode dan hasil, (2) substansi isi abstrak pada artikel hasil penelitian lebih ditekankan pada masalah dan atau tujuan, metode, dan hasilnya, sedangkan pada artikel konseptual lebih ditekankan pada hal-hal penting tentang gagasan yang dikembangkan dalam artikel, dan (3) anatomi artikel hasil penelitian, penutup berisi simpulan dan atau saran (bila dipandang sangat perlu), sedangkan pada artikel konseptual berisi ringkasan analisis atau simpulan berbentuk sintesis.
Di samping perbedaaan umum di atas, antara teknik penulisan artikel hasil penelitian dan artikel konseptual sebagai wahana berkomukasi ilmiah yang menarik, efektif dan efisien, keduanya memiliki kesamaan tuntutan persyaratan yang perlu ditaat-asasi. Kesamaan tuntutan persyaratan tersebut antara lain: (1) aspek tuntutan kualitas substansi isi, (2) keutuhan dan keruntutan pengembangan gagasan, (3) penerapan kaidah-kaidah olah karya ilmiah, dan (4) ketaatasasan terhadap tatatulis ilmiah.


DAFTAR RUJUKAN
Depdikbud. 2007. Instrumen Evaluasi untuk Akreditasi Berkala Ilmiah. Jakarta: DP2M Dikti, Depdikbud.
Ibnu, S. 2002. Format dan Isi Artikel Jurnal Ilmiah. Makalah disajikan pada Semlok-Nasional Pengelolaan dan Penyuntingan Jurnal Ilmiah, di Hotel Asida, Batu, Tanggal, 23—26 April.
Mukhadis, A. 2001. Beberapa Kelemahan dalam Penulisan Artikel Jurnal Ilmiah. Makalah disajikan pada Seminar-Lokakarya Penulisan Artikel Ilmiah Angkatan III bagi Dosen di Universitas Negeri Malang, 25 Agustus.
Rifai, M.A. 1995. Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan dan Penerbitan Karya Ilmiah di Indonesia. Yogyakarta: Gajahmada University Press.
Saukah, A. dan Waseso, M.G. 2006. Menulis Artikel Untuk Jurnal Ilmiah. Malang: UM Press.
Syahniar. 2008. Tindak Pembelajaran yang Berkontribusi terhadap Peningkatan Kemampuan Interpersonal Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Ilmu Pendidikan Jilid 15, Nomor 2, Juni 2008, hlm.128 -134).
Universitas Negeri Malang. 2006. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang: UM Press.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar